Buat kamu anak kuliahan yang sudah menginjak semester akhir, pasti akan banyak diperhadapkan dengan pertanyaan “KAPAN WISUDA?” pastinya kamu menghindari orang-orang yang memberi pertanyaan seperti itu. Namun apakah kamu hanya bisa menghindar dan tidak berusaha mengahadapinya?
Beratnya perjuanganmu selama ini untuk mendapatkan acc dosen pembimbing, tentu tidak diketahui oleh mereka yang seringkali melontarkan pertanyaan tersebut. Walaupun demikian pertanyaan mereka seringkali turut mengingatkanmu untuk kembali terpacu dan mengerjakan skripsi. Tidak perlu merasa tertekan karena mendapatkan pertanyaan tentang wisuda, memang sudah waktumu untuk menyelesaikan studi.
Sesekali kamu mungkin lupa bahwa waktu selalu berjalan,
sedangkan kamu membiarkan diri termakan waktu,
menjadi tua dan belum menyelesaikan S1.
Apa yang sudah kamu lakukan ?
Apa usahamamu selama ini sudah cukup untuk membawamu menyelesaikan studi di bangku perkuliahan dan memakai toga. Jika kegiatanmu hanya sebatas nongkrong, jalan-jalan dan melakukan kegiatan-kegiatan yang tidak berkaitan dengan skripsimu, jangan berharap akan lulus.
tidak ada orang yang pantas diremehkan,
namun jika yang kau lakukan ialah sesuatu yang remeh
dan kurang berdampak bagi dirimu dan orang lain,
maka dengan sendirinya kau membiarkan dirimu diremehkan.
Berusahalah lebih keras dari sekarang, karena semua yang mencapai garis finish selalu melalui proses yang melelahkan. Jangan membiarkan dirimu terlalu santai dan membiarkan pekerjaanmu menganggur lebih dari sepekan.
Usahakan untuk menulis setiap hari bahkan jika hasil pemikiranmu dalam sehari hanyalah 5-10 kalimat. Setidaknya ada yang kamu kerjakan dan hasilkan. Bahkan menulis skripsi perlu kecintaan. Jika kamu tidak mencintai pekerjaanmu atau topik sripsi yang diteliti, maka kamu akan merasa sulit menyelesaikan dan mengejarkan dengan perasaan terbeban.
Yang Sulit Itu Bukan Dosen Pembimbing, Mungkin Kamu Yang Terlampau Malas
Tidak sedikit mahasiswa yang mengeluhkan bahwa dosen pembimbingnya sulit ditemui atau terlalu perfeksionis. Dia kurang sadar diri jika dia terlalu malas mengejarkan skripsi, sekali kerja sistem kebut semalam sebelum besok bimbingan, hasil akhirnya pasti mendapatkan banyak revisian. Kurang serius dalam menulis, apalagi jika kurang membaca maka tulisannya akan kekurangan informasi penting yang dapat membantu mengembangkan pokok utama tulisan.
Mahasiswa seringkali melemparkan semua keterlambatan serta kegagalannya kepada dosen dan kurang introspeksi diri. Manusia tidak ada yang sempurna begitu juga dosen pembimbing, oleh karena itu pasti ada dosen yang sulit ditemui dan sulit dipahami keinginannya.
Namun apapun itu mahasiswa yang memiliki kepentingan sehingga mereka harus tetap berusaha keras menyelesaikan tugas tanggungjawabnya. Perkataan bahwa “hasil tidak pernah mengkhianati proses” bukanlah perkataan semu tanpa realita dan pembuktian.
Semua pencapaian tidak ada yang mudah,
akan tetapi kesempatan bisa saja menghilang
jika kita mengabaikan tanggungjawab.
Semangat untuk setiap mahasiswa, khususnya mahasiswa yang merantau. Selama masih diberikan kesempatan untuk memakai toga wisuda disaksikan Ayah dan Ibu, maka berusahalah.
Leave A Comment
You must be logged in to post a comment.