Perkembangan teknologi yang cepat telah membawa kita ke dunia baru yang semakin menarik, terutama dengan munculnya konsep metaverse. Seiring waktu, teknologi tidak hanya menciptakan kemajuan dari uap, listrik, hingga media digital, tetapi juga membuka pintu menuju realitas kedua yang disebut metaverse. Gaya hidup digital kini bukan sekadar transformasi dari manual ke digital, tetapi juga melibatkan partisipasi aktif dalam sebuah dunia maya yang semakin canggih.

Dalam konteks metaverse, teknologi informasi dan komunikasi mengalami revolusi besar. Media sosial, yang dahulu hanya menjadi ruang publik di dunia maya, sekarang menjadi landasan untuk menciptakan metaverse. Interaksi sosial tidak lagi terbatas pada dunia nyata, melainkan dapat terjadi dalam dimensi virtual. Jumlah pengguna media sosial yang terus meningkat, terutama sejak pandemi COVID-19, menunjukkan betapa besar dampak metaverse dalam membentuk gaya hidup dan interaksi sosial.

Peran mahasiswa sebagai agent of change dalam metaverse menjadi semakin signifikan. Mereka harus memahami bahwa metaverse bukan hanya dunia maya yang terpisah dari kenyataan, melainkan realitas baru yang dapat memberikan dampak pada kehidupan sehari-hari. Mahasiswa sebagai pionir solusi positif di era metaverse harus bijak dalam memanfaatkan teknologi. Mereka harus aktif dalam mengawal dan mengontrol perubahan sosial yang muncul, bukan hanya sebagai penonton. Pemahaman tentang literasi digital dan kecakapan dalam dunia virtual harus menjadi fokus utama mahasiswa untuk menghadapi dinamika sosial yang semakin kompleks di era metaverse.

(Sumber : https://lumajangsatu.com/baca/metaverse-tantangan-mahasiswa-dalam-mengahadapi-realitas-sosial-baru)