Mahasiswa sering menghadapi beban tekanan akademik yang berat, menghadapi tuntutan tinggi untuk mencapai prestasi akademik yang luar biasa. Dalam konteks ini, penting untuk memahami dampak negatif dari stres akademik pada kesehatan mental mahasiswa.

Stres akademik adalah salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh mahasiswa. Jatuh tempo yang ketat, beban tugas yang tinggi, dan persaingan sengit di lingkungan akademik dapat memicu peningkatan tingkat stres. Ini dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental mereka, menciptakan tekanan yang luar biasa. Selain itu, harapan yang diletakkan oleh orang tua, teman, atau masyarakat juga dapat menimbulkan tekanan tambahan yang dirasakan oleh mahasiswa.

Selain stres akademik, kecemasan juga sering kali menjadi masalah yang mengganggu mahasiswa. Kecemasan dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti kecemasan ujian, kecemasan sosial, atau kecemasan terkait masa depan. Kecemasan semacam ini dapat menghambat kemampuan mahasiswa untuk berkonsentrasi, belajar dengan efektif, dan mencapai potensi akademik mereka.

Depresi juga merupakan masalah serius yang dapat memengaruhi kesehatan mental mahasiswa. Teperasi bisa dipicu oleh tekanan akademik yang tinggi, perasaan tidak berdaya, dan rasa isolasi dari lingkungan sosial. Mahasiswa yang mengalami depresi mungkin merasa kehilangan minat pada kegiatan sehari-hari, mengalami perubahan dalam pola tidur atau nafsu makan, dan merasa cemas secara konstan.

Untuk mengatasi masalah ini, mahasiswa dapat mengambil sejumlah langkah:

  1. Mengenali dan Menerima Perasaan

Pertama-tama, penting bagi mahasiswa untuk mengenali dan menerima perasaan mereka, termasuk stres, kecemasan, atau depresi. Mengakui perasaan ini adalah langkah awal menuju pemulihan.

  1. Mencari Dukungan

Mahasiswa harus merasa nyaman untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau profesional seperti konselor kampus. Berbicara tentang masalah yang dihadapi dapat membantu meredakan beban emosional

3. Manajemen Waktu

Manajemen waktu yang baik sangat penting. Mahasiswa perlu membuat jadwal studi yang realistis dan efisien. Menyeimbangkan waktu untuk belajar, istirahat, dan sosialisasi membantu mengurangi tekanan akademik.

4. Merawat Kesehatan Fisik

Kesehatan fisik yang baik berkontribusi pada kesehatan mental. Mahasiswa harus menjaga aktivitas fisik yang teratur, mengonsumsi makanan sehat, dan memastikan cukup istirahat.

5. Cari Cara Mengurangi Stres

Setiap individu memiliki cara berbeda untuk mengurangi stres. Beberapa mencoba meditasi, berolahraga, atau mengejar hobi yang menyenangkan. Mengetahui apa yang membantu meredakan stres adalah kunci untuk menghadapi tekanan akademik.

Mengatasi masalah kesehatan mental di tengah tekanan akademik adalah tantangan yang kompleks, tetapi mahasiswa harus tahu bahwa mereka tidak sendirian. Dengan dukungan dan tindakan yang tepat, mereka dapat mengatasi masalah ini dan menjaga kesehatan mental mereka selama masa kuliah.

(Sumber: https://kumparan.com/silviyana-ar/mengatasi-masalah-psikologis-dan-emosional-mahasiswa-di-tengah-tekanan-akademik-20ScizvGJxM )