Wawancara adalah proses terakhir dalam mempekerjakan karyawan perusahaan. Jika Kamu memiliki kesempatan untuk diwawancarai, bersikaplah optimis. Jika prosesnya berjalan dengan baik, diharapkan beberapa langkah lagi kamu akan diterima kerja. Sekarang, tantangannya adalah pewawancara dapat mengajukan pertanyaan yang sangat tidak pantas. Atau, mereka memang menguji secara sadar bagaimana kamu menanggapi pertanyaan non-wawancara yang tidak memengaruhi proses perekrutan. Kamu dapat mengatakan, “Maaf, saya rasa pertanyaan ini tidak ada hubungannya dengan pekerjaan,” dan kamu berhak untuk tidak menjawabnya. Momen ini bisa menjadi ladang ranjau yang menghalangimu untuk dipekerjakan. Berikut adalah empat pertanyaan wawancara rumit yang tidak harus dijawab karena ilegal.
1. “Di mana biasanya Anda beribadah?”
Pertanyaan yang mengarah pada konteks keyakinan ini sebenarnya tidak pantas untuk ditanyakan oleh calon karyawan. Kecuali saat melamar ke lembaga pendidikan atau sekolah agama. Keyakinan adalah hak asasi manusia dan privasi adalah hak, jadi kamu berhak untuk tidak menjawab pertanyaan ini. Pewawancara mungkin ingin tahu dan tidak mengejar tujuan tertentu. Namun, pertanyaan ini mungkin mengarah atau memburu proses tertentu, jadi Anda berhak menolak dan mengantisipasi jawabannya.
2. “Kenapa Anda belum menikah?”
Selain pertanyaan tentang iman, pertanyaan semacam itu juga dianggap sebagai pelanggaran privasi. Apakah kamu menikah atau tidak adalah urusan pribadimu. Pewawancara mungkin ingin tahu apakah kamu sudah menikah, tetapi jika menyangkut alasan mengapa kamu tidak menikah, kamu berhak mengalihkan pembicaraan dengan sopan. Kecuali jika kamu adalah tipe orang yang suka curhat:D.
3. “Siapa yang Anda pilih dalam pemilihan presiden beberapa tahun yang lalu?”
Baik pewawancara maupun calon karyawan tidak diperbolehkan mengungkapkan preferensi politik mereka. Isu politik semacam itu dianggap tidak etis dan tidak boleh dimasukkan dalam pertimbangan rekrutmen. Apalagi ketika manajemen perusahaan terlibat dalam pencalonan dan panggung politik dalam negeri. Ini bisa menjadi alasan kuat mengapa perusahaan dan karyawannya harus netral terhadap dunia politik.
4. “Apa yang tidak Anda sukai dari kantor lama Anda?”
Pertanyaan ini dianggap sangat sulit. Pewawancara tidak mengharapkan jawaban spesifik untuk pertanyaan ini. Namun, jika kamu digiring untuk memfitnah kantor lamamu, pewawancara mungkin akan menganggap kamu sebagai orang yang negatif yang suka membicarakan kekurangan di perusahaan tempat kamu bekerja. Untuk memprediksi hal ini, ambillah jawaban netral yang berfokus pada alasan kamu ingin bekerja di perusahaan baru. Beri tahu mereka bagaimana kamu mengalami fase yang menyenangkan dan bermanfaat di kantor lamamu dan kamu ingin memperluas sayap di perusahaan baru.
Ini adalah beberapa jenis pertanyaan yang tidak perlu dijawab secara rinci. Jangan terpancing untuk menjawab, apalagi jika kamu terlalu bersemangat untuk memasuki tahap “curhat”. Mari berkonsentrasi dan banyak berlatih, oke!
Leave A Comment
You must be logged in to post a comment.