Seringkali skripsi menjadi momok terbesar bagi mahasiswa untuk meraih gelar sarjana. Banyak dari mereka yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan skripsi padahal sudah berusaha bertahun-tahun, tapi tetap tidak selesai juga. Biasanya banyak faktor yang mempengaruhi mengapa mahasiswa lama dalam mengerjakan skripsi, salah satunya adalah dosen pembimbing yang susah ditemui. Ini merupakan masalah yang dialami oleh hampir semua mahasiswa yang sedang mengerjakan skripsi. Namun, terkadang dosen terlihat susah untuk ditemui juga karena mahasiswa itu sendiri. Jadi, coba lihat ulasan di bawah ini !

1. Disuruh datang pagi, tapi datangnya baru siang bolong. Ini merupakan kebiasaan buruk bagi mahasiswa!

Sudah janji untuk bimbingan pada pukul 8 pagi, tapi datangnya baru pukul 12 siang. Ini merupakan kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh mahasiswa, terutama mereka yang semester tua yang sering malas dan keras kepala. Jika sudah begini, tidak heran jika jadwal bimbingan di hari-hari berikutnya, dosen pembimbing akan sulit ditemui. Ini karena mereka kecewa dengan mahasiswa yang seperti itu.

2. Meskipun kamu adalah mahasiswa, ternyata masih banyak juga yang tidak memahami dasar-dasar penulisan yang benar menurut kaidah bahasa Indonesia.

Kalau kita lihat, banyak juga sih mahasiswa yang ternyata nggak paham sama dasar-dasar penulisan yang benar. Misalnya aja kalau nulis kata “di” yang sebenernya menunjukkan tempat tapi disambung. Kayaknya sih masalahnya di pendidikan dasarnya yang nggak pernah ngasih tahu kita tentang kesalahan-kesalahan dasar seperti ini. Nah, dosen pasti juga bakal merasa jenuh kalau harus bimbing mahasiswa yang masih nggak paham sama kaidah penulisan yang benar. Apalagi kalau kita orangnya mahasiswa jurusan Bahasa Indonesia, kan pasti dosen bakal merasa kesel banget.

3.  Ada banyak mahasiswa yang tidak mempersiapkan diri dengan baik sebelum bimbingan skripsi.

Mahasiswa seringkali datang ke bimbingan skripsi tanpa persiapan, seperti baterai laptop yang kosong atau belum mempersiapkan revisi yang akan dibahas. Ini membuat dosen pembimbing merasa kesal dan tidak tertarik untuk bimbingan.

4. Mengajukan jadwal janjian bimbingan tapi tidak memiliki etika. Seperti chatting dengan teman, ya?

Mahasiswa yang tidak memiliki etika seringkali tidak pernah diajarkan etika. Sepertinya sering kali kita bertemu dengan mahasiswa yang saat chatting dengan dosen merasa seperti chatting dengan teman. Atau mungkin kamu adalah salah satunya? Cobalah untuk mengurangi kebiasaan seperti ini, lebih sopan saat chatting dengan orang yang lebih tua, terutama jika kamu yang membutuhkan bantuan. Tentu saja dosen akan senang untuk membantu proses skripsimu.

Nah, selain dosen yang terkadang susah untuk ditemui karena faktor seperti kesibukan atau kepentingan pribadi, ternyata ada juga beberapa hal yang dapat dilakukan oleh mahasiswa yang membuat dosen pembimbing tidak terlalu tertarik untuk membimbing. Misalnya saja, mahasiswa yang terlalu sering telat saat bimbingan, atau tidak memahami dasar-dasar penulisan yang benar. Bimbingan tanpa persiapan juga bisa menjadi salah satu faktor yang membuat dosen merasa tidak nyaman untuk membimbing. Selain itu, mahasiswa yang tidak memiliki etika dalam berkomunikasi dengan dosen pembimbing, seperti tidak sopan dalam bertanya atau tidak menghargai waktu dosen, juga dapat mempengaruhi keinginan dosen untuk membimbing. Jadi, sebelum menyalahkan dosen yang susah ditemui, sebaiknya kita introspeksi diri dulu dan lihat apakah ada kesalahan yang telah kita lakukan

sumber : https://www.hipwee.com/hiburan/dosen-skripsi-susah-ditemui/