Milenial pada umumnya adalah anak-anak dari generasi Baby Boomers dan Gen-X yang tua. Milenial kadang-kadang disebut sebagai “Echo Boomers” karena adanya ‘booming’ (peningkatan besar), tingkat kelahiran pada tahun 1980-an dan 1990-an.    Karakteristik Milenial berbeda-beda berdasarkan wilayah dan kondisi sosial-ekonomi. Namun, generasi ini umumnya ditandai oleh peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media, dan teknologi digital. Di sebagian besar belahan dunia, pengaruh mereka ditandai dengan peningkatan liberalisasi politik dan ekonomi; meskipun pengaruhnya masih diperdebatkan.

Era digital memang sudah mengubah gaya hidup manusia.

Sungguh, Indonesia dihadapkan pada tantangan besar untuk menegakkan tradisi membaca dan budaya literasi khususnya dikalangan remaja dan pelajar tak ter-kecuali para mahasiswa. Seharusnya budaya membaca bagi mahasiswa di jadikan acuan untuk mengetahui dan mengukur kualitas pendidikan. Bahkan di lingkungan kampus semakin jarang terlihat mahasiswa yang nongkrong sambil membaca buku dan mungkin perpustakaan pun ikut sepi. Kecuali ada mahasiswa yang ingin mengerjakan skripsi dll.

  Lunturnya budaya membaca tidak lain dan tidak bukan di akibatkan oleh perkembangan teknologi yang semakin pesat yang membuat para remaja milenial mengikuti alur majunya teknologi jaman sekarang. Teknologi boleh makin maju. Tapi itu semua tidak menjamin budaya literasi di Indonesia makin baik. Semakin banyak orang Indonesia yang malas membaca dan malas menulis. Maka wajar, budaya literasi di Indonesia makin terpinggirkan.

 

 

sumber :www.kompasiana.com