Sabar adalah kata yang paling sering diucapkan oleh sebagian orang kepada sebagian lainnya yang sedang ditimpa kesusahan. Katanya lagi, sabar merupakan hal yang tersulit yang dapat dilakukan oleh  manusia.
Oleh karena itu, jika Anda menemukan orang yang sangat sabar terhadap situasi yang terlihat begitu gila, pastilah dia hebat. Salah satu situasi yang dapat membuat rasa sabar tiap orang teruji adalah ketika harus berhadapan dengan dosen pembimbing.
Berhadapan dengan dosen pembimbing atau dospem perlu sebuah kesabaran, terlebih jika Anda adalah salah satu jenis mahasiswa yang memiliki jiwa pemberontak. Ketahuilah, tatkala sebuah proposal telah Anda rampungkan dengan segala kesusahan payahan dalam mengumpulkannya dalam satu jilidan, kemudian dihadapkan pada dospem, maka segala kebenaran yang telah otak Anda sepakati sebelumnya akan sirna begitu saja.
Setelah selesai dan begitu yakin akan tulisan ilmiah dari berbagai sumber yang sudah dirangkum, pastinya tiap orang akan percaya akan dirinya sendiri. Kemampuan dalam mengolah informasi dan menafsirkannya ke dalam sebuah teori sangatlah diperlukan ketika pembuatan proposal.
Ketika daftar pustaka dan lampiran sudah selesai, tentu yang tersisa dalam diri setiap individu dengan keluasan intelektual seperti mahasiswa adalah keyakinan akan karya ilmiahnya yang berbentuk proposal tadi. Namun bukanlah hidup namanya jika semudah itu dilewati.
Sabar adalah kata yang paling sering diucapkan oleh sebagian orang kepada sebagian lainnya yang sedang ditimpa kesusahan. Katanya lagi, sabar merupakan hal yang tersulit yang dapat dilakukan oleh  manusia.
Oleh karena itu, jika Anda menemukan orang yang sangat sabar terhadap situasi yang terlihat begitu gila, pastilah dia hebat. Salah satu situasi yang dapat membuat rasa sabar tiap orang teruji adalah ketika harus berhadapan dengan dosen pembimbing.
Berhadapan dengan dosen pembimbing atau dospem perlu sebuah kesabaran, terlebih jika Anda adalah salah satu jenis mahasiswa yang memiliki jiwa pemberontak. Ketahuilah, tatkala sebuah proposal telah Anda rampungkan dengan segala kesusahan payahan dalam mengumpulkannya dalam satu jilidan, kemudian dihadapkan pada dospem, maka segala kebenaran yang telah otak Anda sepakati sebelumnya akan sirna begitu saja.
Setelah selesai dan begitu yakin akan tulisan ilmiah dari berbagai sumber yang sudah dirangkum, pastinya tiap orang akan percaya akan dirinya sendiri. Kemampuan dalam mengolah informasi dan menafsirkannya ke dalam sebuah teori sangatlah diperlukan ketika pembuatan proposal.
Ketika daftar pustaka dan lampiran sudah selesai, tentu yang tersisa dalam diri setiap individu dengan keluasan intelektual seperti mahasiswa adalah keyakinan akan karya ilmiahnya yang berbentuk proposal tadi. Namun bukanlah hidup namanya jika semudah itu dilewati.
Proposal yang Anda banggakan akan hancur lebur dengan argumen dospem. Sekalipun keyakinan Anda dulunya bersifat absolut terhadap isi di dalamnya. Tetapi itulah yang namanya proses. Ternyata tak segampang itu. Keyakinan Anda bahwa proposal tadi akan lancar jalannya ternyata mengalami hambatan tak terelakan. Apalagi kata yang paling cocok untuk menggambarkan kesulitan yang dihadapi selain ‘sabar’. “Ya sudah sabar aja” ucap salah seorang teman saya ketika menemukan proposal saya yang sangat banyak coretannya.
Ternyata sabar sangatlah sulit dilakukan. Tak jarang orang-orang akan pecah kesabarannya karena sudah tak bisa menahan emosi lebih lama lagi. Kotak yang semula tahan banting dan nuklir sudah tak bisa bertahan lebih lama untuk menyimpannya.
Fase awal ketika berhadapan dengan situasi yang tak diharapkan memang lebih menguras emosi. Karena apalagi yang paling menyakitkan selain harapan yang tak tersampaikan. Anggap saja seperti sebuah latihan awal ketika baru pertama kali mendaki.
Kemudian di fase selanjutnya, emosi perlahan menurun, respon masih bergejolak. Penerimaan masih belum mewakilkan sebuah kesabaran yang diinginkan. Barulah ketika situasi mulai berulang, rasa sabar itu terbentuk atau lebih bisa dibilang campuran dari rasa penerimaan.
Sama seperti halnya dengan sebuah kemampuan yang dilatih terus menerus. Setiap pengalaman dari latihan tersebut akan terakumulasi dan menjadi sebuah kebiasaan dan menjadi sebuah kemampuan. Kesabaran ternyata seperti itu pula mekanismenya. Terlebih jika Anda dihadapkan dengan situasi dengan konteks yang sama.
Penolakan fakta dari dospem yang berulang kali tak terhitung frekuensinya akan menjadi sebuah hal yang biasa. Dari sisi luar, Anda akan terlihat lebih sabar dan menerima segala apa yang terjadi terhadap nasib proposal yang tak kunjung jelas. Lalu, sabar ternyata berkaitan erat dengan perjuangan, sekalipun Anda pemberontak yang terlihat diam.
Entah berapa kali lembaran penuh coretan yang saya terima dari dospem, bahkan mungkin lebih banyak coretannya dibanding isi proposalnya sendiri. Tetapi untuk melanjutkannya tentu perlu perjuangan. Terlebih kita dihadapkan dengan foto-foto yang selalu terunggah di grup WA atau status mengenai kelulusan teman sekampus.
Alhasil, meskipun ditolak berkali-kali, dospem akhirnya  menyetujui atau mungkin juga menyerah. Ketika Anda mulai berhasil menemukan titik kesabaran dan pantang menyerah, mungkin pada akhirnya lawan Anda yang mulai pasrah dan akhirnya menyerah. Cobalah.