Akhir-akhir ini di Indonesia terdapat banyak isu-isu konflik antar masyarakat. Sebagai bentuk upaya Pemerintah dalam mencegah isu-isu tersebut, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengadakan “Sosialisasi toleransi kehidupan bermasyarakat bagi mahasiswa” di Kota Malang. Acara ini diadakan pada 17 hingga 18 September 2019 di Hotel Aria Gajayana. Kurang lebih sebanyak 100 mahasiswa hadir dalam sosialisasi ini, yang mana setiap 5 mahasiswa hadir untuk mewakili kampus masing-masing. Lima mahasiswa tersebut merupakan gabungan antara mahasiswa anggota Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan mahasiswa non-BEM. Adapun 5 mahasiswa yang mewakili STIKI adalah Yessa (TI 18), Kiki (SI 18), Nadief (MI 18) yang merupakan perwakilan dari BEM serta Yeun (MI 18) dan Alham (TI 18) yang merupakan perwakilan non-BEM.

Pada sosialisasi ini, pemateri mengajarkan dan mendidik generasi muda untuk mampu bertoleransi, berbhineka, berbangsa, dan berwarganegara yang baik.”Kegiatannya berkelompok dan masing” kelompok saling berdiskusi tentang tema yang sudah diberikan, serta saling sharing antara mahasiswa dengan narasumber.” ujar Yeun, mahasiswa Manajemen Informatika angkatan 2018 STIKI Malang. “Temanya memuat : toleransi, kebangsaan, kebhinekaan, kewarganegaraan.” tambahnya. Dalam menyampaikan sosialisasi tersebut, terdapat pemateri dari beberapa dosen dan praktisi di Jawa Timur, yaitu Roikan S.Sos.,M.A., Dr. Freddy Poernomo,S.H.,M.H., Pudjio Santoso, Philipus Keban, S.I.P.,M.SI., Drs. Priyatmoko Dirdjosuseno, M.A.

Menurut Yeun, ada banyak hal yang bisa dipelajari pada kegiatan sosialisasi ini. Bahwasanya menjadi generasi muda atau bahkan menjadi warganegara Indonesia yang baik itu memerlukan rasa toleransi yang tinggi dan menjadi sosok penggerak bagi generasi muda untuk mensejahterakan dan mengharumkan nama bangsa.